RIP Routing di Mikrotik

Routing Information Protocol yang di singkat RIP adalah sebuah protocol routing dynamis (dynamic routing) yang dapat dipergunakan dalam jaringan skala kecil (LAN) maupun besar (WAN). Protocol ini menggunakan Distance-Vector Routing dan RIP ini dimasukkan dalam klasifikasi Interior Gateway Protocol (IGP).

Sebenarnya artikel ini adalah lanjutan dari tulisan yang sebelumnya tentang Static Routing. Karena static routing ini tidak praktis dan melelahkan bagi Network Administrator maka dipakailah dynamic routing. Bayangkan bila Router jumlahnya puluhan karena tiap divisi diberi router, atau bayangkan bila ada perubahaan/penambahan subnet jaringan dibelakang salah satu router saja maka harus mengkonfig semua router, bahkan bayangkan bila d perubahan disemua jaringan, tentunya akan melelahkan.

Saya tidak membahas secara detail mengenai RIP tersebut, bila ingin lebih tahu tentang detailnya mengenai RIP bisa cari WIKI yang membahas ini. Karena akan di pratekkan dengan router Mikrotik, tidak salahnya mempelajri command RIP di WIKI Mikrotik.

Langsung saja kita pratekkan dengan topologi seperti dibawah sini…


lab-rip


R1 adalah router internet, disini saya anggap config IP maupun NAT sudah selesai dan tidak dibahas, sedangkan IP untuk interkoneksi antar router 192.168.3.0/24. R2 adalah router di gedung Main Office, di sini terbagi 2 jaringan yaitu untuk main office itu sendiri di IP 192.168.10/24 dan jaringan server farm diIP 192.168.100.0/24. R3 berada di gedung Gudang dengan IP LAN 192.168.20.0/24. Sedangkn R4 berada di gedung Produksi dengan IP LAN 192.168.30.0/24. Pada config IP baik di R2 maupun R3 dan R4 dianggap sudah di config.

 

Before….

Config R1
r1-existing-rip

Config R2
r2-existing

Config R3
r3-existing-rip

Config R4
r4-existing-rip

 

Config RIP….

R1 :

/routing rip set distribute-default=if-installed redistribute-connected=yes
/routing rip interface add interface=bridge-local send=v2 receive=v2
/routing rip network add network=192.168.3.0/24
/routing filter add chain=rip-out action=discard prefix-length=30-32

R2, R3, R4 :

/routing rip set distribute-default=if-installed redistribute-connected=yes
/routing rip interface add interface=ether1-WAN send=v2 receive=v2 /routing rip network add network=192.168.3.0/24

 

Check hasil config….

Di semua router harus muncul routing baru dengan Flag ADr (Active Dynamic RIP) dengan Distance RIP adalah 120, pada routing jaringan tujuan (dst-address) akan di lewat router (gateway) yang dibelakangnya ada subnet jaringan tersebut. Cara check hanya melihat main table routing di masing-masing router dengan perintah ip route print.

R1:
r1-after-rip
Hasil bisa dilihat pada baris 4 sampai 7

R2:
r2-after-rip
Baris ke-0 adalah default gateway dimana untuk terhubung dengan internet, dan hasil RIP lainnya ada di baris 3 -4.

R3 & R4:
r3-r4-after-rip

 

Testing hasil routing RIP….

Pada komputer client harus bisa ping ke internet dan semua perangkat yang berada dibelakang router, berikut contoh PC Client yang berada di pabrik (produksi).

test-rip